Hukuman membuat summary
Hehe, jadi ceritanya setelah mangkir 3 minggu dari bimbingan Tugas Akhir, saya diberikan hukuman untuk membuat summary dari paper tentang Mobile Social Learning. Tapi sebenarnya hukuman ini diberikan karena saya tidak mengikuti bimbingan jum’at lalu yang pada saat itu bertepatan dengan hari Kunjungan Industri ke Microsoft Indonesia. Saya sebagai panitia pelaksana tidak ijin ke pembimbing saya untuk tidak mengikuti bimbingan. Di sinilah letak kesalahan saya, #KOMUNIKASI .
Maka dari itu, inilah satu dari 2 summary yang baru saya buat. Semoga yang satunya bisa saya buat lagi secepatnya.
Yudha Arif Budiman
1106100010
Ringkasan dari paper yang berjudul “Geolearners: Location-Based Informal Learning with Mobile and Social Technologies” atau dapat diartikan dengan Pembelajaran Informal berbasis lokasi dengan menggunakan Teknologi Mobile dan Sosial.
Paper ini membahas tentang teknologi mobile dan sosial yang mempengaruhi pembelajaran informal dalam komunitas online membership. GPS (Global Positioning Systems) sebagai salah satu teknologi mobile yang berkembang saat ini dapat membantu kita dalam menentukan letak geografis menggunakan teknologi web 2.0. GPS inilah yang mendukung penciptaan konten yang berisi konten letak geografis sebagai media pembelajaran informal secara kolaboratif.
Penelitian yang dilakukan oleh Gill Clough ini mempertanyakan tentang teknologi mobile khususnya GPS sebagai media pembelajaran informal ini apakah sudah efektif memberikan hasilnya atau belum. Komunitas yang tergabung dalam sebuah kelompok sebut saja Geocaching menghubungkan ruang social dalam bentuk virtual di internet dengan memberikan pengalaman pada ruang fisik yang mereka lalui.
Web 2.0 telah memberikan perubahan yang berarti pada perkembangan media pembelajaran informal. Pada tahun 2010 beberapa website seperti myspace dan facebook telah menyediakan tempat untuk berbagi dan berkolaborasi. Website tersebut memberikan banyak pengetahuan dan membuat banyak orang senang berbagi. Hal itulah yang membuat pembelajaran informal juga dikembangankan dari sisi mobile yang pada saat itu (2010) melihat bahwa teknologi mobile akan berkembang.
Khusus pada pembahasan paper ini yang dibahas adalah Geolearners yaitu media pembelajaran informal yang berbasis lokasi geografis. Selain itu juga geolearners ini digunakan pada device mobile. Sehingga apa yang terjadi pada media pembelajaran informal ini akan dirasakan oleh para pengguna mobile device yang mengakses konten menggunakan GPS.
Framework yang digunakan untuk analisis Geolearnears adalah pendekatan prilaku komunitas keanggotaan (Community membership). Framework yang diusulkan oleh Preece dan Scneiderman memperluas pemahaman kita terhadap implikasi aplikasi sosial dari teknologi web 2.0. Mereka menunjukkan banyak web 2.0 yang merupakan web sosial tapi aplikasinya tidak menunjukkan prilaku sosial. Maka dari itu inilah 4 tahap partisipasi komunitas keanggotaan yang dijadikan tahapan pembelajaran :
Tahap 1 : Reader – Pengalaman pertama, bertualang masuk
Tahap 2 : Contributor – Kembali dan menjadi contributor
Tahap 3 : Collaborator – menjadi kontributor tetap
Tahap 4 : Leader – kontributor yang produktif
Keempat tahap tersebut dijadikan kerangka analisis pada paper ini.
Penelitian ini menggunakan internet sebagai sumber data dan sebagai jalan untuk mencari lokasi dan mendapatkan peserta dari komunitas Geocaching dunia. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data ada 3 : Web Survey, Komunitas Geocaching Dunia, dan Wawancara studi kasus.
Hasil analisis menunjukkan bahwa ada peluang pembelajaran informal yang mencangkup keterampilan fokus seperti belajar GPS, belajar membaca koordinat, dan menafsirkan letak koordinat geografis. Peluang pembelajaran ada di setiap tahapan, yang mengajarkan orang yang berada di komunitas Geocaching untuk sekedar melihat, mencari dan meninggalkan jejak Geocache.
Fokus dari aktifitas kolaborasi web 2.0 menunjukkan bahwa komunitas Geocaching akan membuat, membagikan, dan melayani komunitas.
Penelitian ini menjelaskan impact dari teknologi mobile dan web 2.0 pada media pembelajaran informal dengan melihat komunitas online, seperti Geocachers. Komunitas ini menggunakan mobile dan teknologi sosial untuk memutuskan batas antara ruang virtual dan ruang fisik yang mengelilingi mereka. Sehingga lokasi memberikan catatan sementara untuk orang lain dalam melakukan sesuatu.
Pada intinya Geolearners memberikan kontribusi dalam menciptakan peluang belajar secara informal yang menarik dan bermakna yang fokus pada lokasi fisik. Praktek pembelajaran ini didukung oleh teknologi web 2.0 dan kemajuan mobile device untuk menciptakan knowledge dan sharing.
======
Papernya bisa didownload di sini .
LEAVE A COMMENT